Home > Politik

Ken Akamatsu dari Mangaka ke Parlemen Jepang dan G7

Akamatsu salah satu mangaka senior yang terdepan mengikuti kemajuan zaman
Ken Akamatsu (FOTO : Twitter @KenAkamatsu)

KAKI BUKIT – Di Indonesia ada banyak selebriti atau artis menjadi anggota legislatif atau parlemen atau politikus. Di negara lain juga ada, namun di Jepang komikus terkenal Ken Akamatsu menjadi anggota legislatif pada Diet. Diet, yaitu parlemen nasional Jepang, adalah badan tertinggi dari kekuasaan negara, dan satu-satunya badan negara pembuat undang-undang dari negara. Diet terdiri dari Majelis Rendah dengan 480 kursi dan Majelis Tinggi dengan 242 kursi.

Ken Akamatsu menjadi seorang mangaka (istilah untuk seniman komik jepang atau manga) yang berhasil duduk sebagai anggota parlemen setelah tahun 2022 ia mencalonkan diri di pemilu majelis tinggi Jepang melalui Partai Demokrat Liberal dan terpilih sebagai anggota parlemen.

Politik dan perkomikan adalah dua dunia yang berbeda jauh dan bahkan saling bertolak belakang. Namun hal ini tidak menghentikan seorang Ken Akamatsu seorang komikus senior di Jepang mencoba peruntungannya mencalonkan diri dalam pemilu legislatif di Jepang.

Ini pertama dalam sejarah parlemen di Jepang seorang mangaka menduduki jabatan politik di Parlemen Diet Nasional Jepang. Ken Akamatsu sendiri bukan nama yang asing di dunia seni dan perkomikan. Dia merupakan kreator sejumlah judul manga populer semacam Love Hina, Negima, dan UQ Holder.

Minat Ken Akamatsu terhadap manga dan komik sudah terlihat semenjak muda. Akamatsu awalnya membuat sejumlah kreasi fans dari karya-karya seni populer di Jepang yang dijualnya sendiri atau yang dikenal sebagai Doujin semasa di bangku kuliah.

Tahun 1993, bakatnya membuat komik dilirik oleh publikasi resmi. Akhirnya Akamatsu merintis karir sebagai mangaka profesional. Karya debutnya memenangkan penghargaan yang lalu diikuti dengan serialisasi judul manga perdananya di majalah mingguan Weekly Shonen Magazine. Kesuksesan judul-judul semacam Love Hina dan Negima berujung pada adaptasi seri TV, animasi, pertunjukan teater, dan lain-lain.

Meski populer, karya karya Akamatsu sendiri tidak ditujukan untuk pembaca anak-anak. Manga buatannya lebih ditargetkan untuk pembaca dewasa atau 17 tahun ke atas.

Akamatsu juga tergolong sebagai salah satu mangaka senior yang terdepan mengikuti kemajuan zaman. Sepanjang karirnya dia cukup cepat mengimplementasikan inovasi teknologi atau membahas elemen sains modern dalam karyanya. Akamatsu beralih menggunakan aplikasi gambar dan tablet digital ketimbang metode analog atau manual berupa gambar tinta di atas kertas.

Dia juga tidak segan menggunakan aplikasi arsitektur 3D untuk menghasilkan detail latar/ background dan bangunan dalam manga ciptaannya. Selain terus berinovasi, Akamatsu dikenal vokal dan aktif dalam menyuarakan pendapatnya terkait kebebasan berekspresi di Jepang.

Bila sebagian mangaka lebih nyaman menyembunyikan identitasnya guna menjaga privasi pribadi dari khalayak umum, Akamatsu justru kebalikannya. Dia bergabung dalam Asosiasi Kartunis Jepang (Japan Cartoonists Association/ JCA) sebagai juru bicara pada 2013.

Di JCA ia menyampaikan keluh kesah pekerja industri kreatif, khususnya mangaka dan kartunis, terkait aturan dan regulasi baru di Jepang kepada Parlemen Diet Nasional. Beberapa regulasi yang menjadi perhatiannya diantaranya terkait publikasi dan distribusi karya atau kreasi fans, hak kekayaan intelektual, pembajakan manga ilegal, pengaruh asing dan pasar internasional, hingga sensor konten dewasa dan pornografi dalam manga dan animasi.

Pada awal 2022 Akamatsu memutuskan pensiun sebagai mangaka dan mencalonkan diri sebagai anggota parlemen dengan tujuan membawa perubahan dan perhatian terhadap industri kreatif Jepang. Didukung oleh Partai Demokrat Liberal, Akamatsu berkampanye ke seluruh daerah di Jepang sebelum akhirnya memperoleh jumlah suara dalam perebutan kursi parlemen di pemilu 10 Juli 2022.

× Image