Sejarah Perang Dagang Amerika Serikat, Ada Tarif Trump

Kemudian untuk melindungi industri domestik dengan menghidupkan kembali industri manufaktur AS. menekan praktik perdagangan tidak adil, di antara antara AS dan China. Trump menuding China melakukan dumping (menjual barang di bawah harga produksi), melakukan pembajakan intelektual (teknologi AS dicuri oleh perusahaan China). Juga tidak terlepas dari tekanan politik dan populisme. Dalam hal ini, Trump menggunakan narasi “melawan China”, salah satunya untuk mendapatkan dukungan pemilih di Rust Belt (daerah industri AS yang tertekan).
Dari studi yang dilakukan Meyland S.F. Wambrauw berjudul “Dampak Perang Dagang Terhadap Neraca Perdagangan Amerika Serikat-China” (2022), menemukan bahwa pemicu perang dagang oleh Donald Trump terhadap China dipengaruhi oleh tiga faktor: 1) defisit perdagangan yang dialami AS; 2) dugaan manipulasi dolar yang dilakukan oleh China, menjadikan Yuan sebagai mata uang utama; 3) dugaan pencurian hak intelektual AS oleh China.
Perang dagang ini juga berdampak nyata terhadap neraca perdagangan kedua negara, dimana China mengalami surplus yang cukup signifikan, sedangkan Amerika Serikat mengalami defisit.
Y Venisa dalam “Polemik Kebijakan Luar Negeri Trump yang “Realis” (2019), menjelaskan bahwa pada era kepemimpinan Trump, AS cenderung menerapkan economic statecraft yang merupakan instrumen ekonomi untuk mempromosikan dan mempertahankan kepentingan nasional sehingga memperoleh hasil geopolitik maupun geoekonomi yang menguntungkan negaranya. Sejak masa kampanye Trump telah menyatakan bahwa akan menerapkan kebijakan proteksi terhadap ekonomi AS yang berlandaskan pemberlakukan tarif barang masuk maupun keluar.
Selain itu, Trump juga menyatakan bahwa Free Trade Area (FTA) tidak mampu memberikan perubahan terhadap kepentingan nasional AS terutama dalam bidang ekonomi, sehingga Trump merubah kebijakan politik luar negerinya menjadi unilateralisme yang mengedepankan pemberlakuan tarif terhadap geoekonomi unilateral untuk mengembalikan posisi hegemoni AS.