Ratu Dewa Menggagas Ganjil Genap

Tahun 2008 Kota Beijing di China, mengimplementasikan pembatasan kendaraan dengan sistem plat nomor yang awalnya untuk mencegah kemacetan pada Olimpiade musim panas tahun 2008. Kemudian kebijakan ini terus dilanjutkan. Hasilnya, ada penurunan emisi kendaraan harian hingga 40 persen, mengurangi jumlah mobil di jalan hingga 700.000 unit kendaraan.
Kota lainnya yang menerapkan sistem atau kebijakan plat nomor kendaraan ganjil genap adalah Paris, Prancis tahun 2014, Bogota, Kolombia tahun 2000. Ada juga di Kota Sao Paulo (Brasil), New Delhi (India), Roma (Italia), dan Athena (Yunani).
Masalah Klasik
Kemacetan merupakan permasalahan klasik di kota-kota besar, terutama yang memiliki tingkat kepadatan kendaraan tinggi dan sistem transportasi yang belum optimal. Kemudian sistem ganjil-genap dipilih sebagai solusi untuk mengurangi atau mengatasi kemacetan.
Tujuan penerapan sistem ganjil-genap selain mengatasi kemacetan, juga mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan raya pada jam sibuk, mendorong masyarakat untuk beralih ke transportasi umum, mengurangi polusi udara akibat emisi kendaraan bermotor dan meningkatkan efisiensi lalu lintas dan mempercepat waktu tempuh perjalanan.
Jika Palembang menerapkan sistem ganjil genap sudah dipastikan akan terjadi pro dan kontra di masyarakat. Baru saja sebatas wacana disampaikan Wali Kota Ratu Dewa, di media sosial (medsos) sudah bermunculan pernyataan atau tayangan yang menolak diberlakukannya sistem tersebut.