Sastrawan Indonesia Diundang Terlibat pada BRICS Literature Award 2025
Doha Mustafa Assy
Dalam daftar pendiri BRICS Literature Award tercantum nama-nama: Ronaldo Nogueira dan Jafferson Campos (anggota Kongres Nasional Brasil), Doha Mustafa Assy (anggota Parlemen Mesir), Zelalem Melak Bogale (anggota Parlemen Ethiopia), Joshi Hemang Yogesh (anggota Parlemen India), Webster Nobuntu Lindumusa (anggota Parlemen Republik Afrika Selatan), Dr John Yu (pendiri BRICS House dan Saiga Investor), Alexander Sholokhov dan Dmitry Kuznetsov (anggota Parlemen Negara Federasi Rusia).
Salah seorang pendiri, Doha Mustafa Assy selain anggota Parlemen Mesir juga seorang seorang penulis dan novelis perempuan Mesir. Doha lahir tanggal 22 Juni 1970 di Kota Mansoura. Doha meraih Diploma Bahasa Rusia dari Institut Pushkin di Universitas Moskow juga menjalani pendidikan kedokteran dan sarjana sarjana pariwisata dari Universitas Helwan, Mesir. Juga pada pascasarjana Kritik Seni dari Institut Tinggi Kritik Seni di Akademi Seni, Mesir.
Doha menerbitkan berbagai buku, novel, dan artikel penelitian yang berfokus pada sejarah dan warisan Mesir. Salah satu karyanya yang menonjol adalah buku "Mahkamat Mubarak bi Shahadat Amina" atau “Pengadilan Mubarak dengan Kesaksian Ny. Nafisa", dan novel “104 Cair” (104 Alqahirah). Karya-karyanya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa asing.
Lantas siapa Dmitry Vadimovich Kuznetsov? Ia adalah seorang politisi Rusia yang lahir pada 5 Maret 1975 di Moskow dan menjadi anggota Parlemen Rusia sejak Oktober 2021. Sebelum terjun dunia politik, Kuznetsov bekerja di bidang pemasaran dan sebagai produser di industri hiburan. Pada 2024 menjadi inisiator Forum Nilai-Nilai Tradisional BRICS yang pertama diadakan di Moskow pada November 2024. Forum ini dihadiri oleh anggota parlemen dari negara-negara BRICS dan calon anggota, serta tokoh budaya dan masyarakat. Salah satu fokus utama forum ini adalah mendukung sastra nasional dan mendorong penerjemahannya ke dalam bahasa negara-negara sahabat.