Tumbangnya Dinasti Assad di Suriah: Siapa Hafez Al-Assad?
Dalam Encyclopedia of the Orient menyebut, Hafez al-Assad membangun sebuah sistem politik yang menempatkan tentara, baik sebagai simbol kekuasaan maupun sebagai suatu alat untuk mengontrol negara yang digunakan untuk menekan atau menghadapi rakyat dengan kekerasan demi mempertahankan atau mengamankan stabilitas politik. Hafez al-Assad juga menguasai polisi negara, dan padaa saat ia berkuasa ada sekitar 15 dinas intelijen.
Dalam menjalankan politik luar negeri, Hafez al-Assad bersekutu dengan Presiden Mesir Anwar Sadat, juga memamfaatkan ketegangan yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet. Kedua negara itu bersaing untuk memperebutkan posisi sebagai kekuatan global paling besar, paling berpengaruh, paling berkuasa.
Hafez al-Assad membawa Suriah melirik Uni Soviet. Hasilnya, mengalirnya dana miliaran dollar AS dari Moskwa ke Damaskus, dalam bentuk persenjataan. Pada saat bersamaan Moskwa juga memberikan bantuan serupa kepada Kairo (Mesir) serta menempatkan ribuan penasihat militernya di kedua negara tersebut.
Hafez al-Assad dikenal sebagai pemimpin Arab yang terus melawan dominasi Israel serta menghukum negara-negara Arab pro-Barat. Di dalam negeri Hafez al-Assad memimpin dengan tangan besi, tak segan-segan menggunakan kekerasan terhadap lawan-lawannya politiknya. Namun menurut Ahmad Baidawi, rakyat Suriah bangga memiliki pemimpin seperti dia.
Mengutip laporan BBC News, saat itu setiap rakyat Suriah tahu bahwa di mana-mana ada agen Hafez al-Assad yang mengawasi mereka, tetapi kehidupan mereka tetap lancar sejauh tidak memasuki hal-hal politik yang menyinggung kekuasaan. Gerakan-gerakan oposisi yang terang-terangan menetangnya nyaris tidak terdengar, tidak seperti di Irak pada masa Presiden Saddam Husein.
Namun tetap ada penumpasan terhadap kelompok perlawanan persaudaraan Muslim Suriah (Syria Muslim Brotherhood) di Hama, tahun 1982, yang menewaskan begitu banyak korban jiwa.
Hafez Al-Assad menjadi Presiden Suriah pada 22 Februari 1971, dan berkuasa sampai Juni 2000. Hafez Al-Assad telah mempersiapkan putranya yaitu: Bhasil Al-Assad sebagai penggantinya. Namun tahun 1994 Bhasil Al-Assad meninggal dalam kecelakaan mobil.