Tumbangnya Dinasti Assad di Suriah: Siapa Hafez Al-Assad?
Ia kemudian masuk Akademi Militer Angkatan Udara di Kolese Udara di Aleppo, 1952-1955. Lulus berbarengan dengan munculnya Gamal Abdul Nasser sebagai pemimpin dan penguasa Mesir. Pada tahun 1958, Suriah bersama dengan Mesir membentuk Republik Arab Bersatu yang kemudian pecah tahun 1961.
Hafez al-Assad sempat dikirim ke Uni Soviet (sekarang Rusia) untuk belajar menerbangkan pesawat tempur MiG-15 dan MiG-17. Setelah kembali ke Suriah, ia dikirim ke mesir. Akan tetapi, pada tanggal 12 Desember 1961, ia dikeluarkan dari Angkatan Udara dan menjadi pegawai sipil.
Setelah itu kegiatan politik Hafez al-Assad terus berlanjut. Ia dan rekan-rekan perwira satu grupnya, membentuk komite rahasia untuk merebut kekuasaan di Damaskus. Ia menjadi salah satu pemimpin komite militer di bawah tanah (beranggotakan lima orang) yang memimpin Revolusi 8 Maret 1963. Revolusi itu berjalan mulus. Ia kemudian menduduki beberapa pos utama baik di Komando Partai Baath sampai akhirnya diangkat menjadi sekretaris Jenderal Partai Baath.
Ketika pecah Perang Arab-Israel 1967 Hafez al-Assad sudah menduduki jabatan Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Suriah. Bulan September 1970, para gerilyawan Palestina berusaha menumbangkan Raja Hussein dari Yordania. Hafez al-Assad mengirimkan tank-tanknya untuk membantu para gerilyawan Palestina, tetapi berhasil dipukul mundur pesawat-pesawat tempur Yordania.
Pada saat itu, Hafez al-Assad memanfaatkan situasi dengan melancarkan kudeta tak berdarah yang disebut “Gerakan Koreksionis”. Melalui Referendum pada 12 Maret 1971, Hafez al-Assad terpilih menjadi Presiden Republik Arab Suriah, menjadi Presiden ke-18. Pada bulan Agustus1971 dalam Konferensi Nasional ke-11 Partai Baath ia terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Partai Baath.
Dengan kekuasaan di tangan, banyak pemimpin di dunia ketiga, termasuk Hafez al-Assad menggunakan mesin politiknya, Partai Baath dengan ideologi sekulernya, untuk menjaga kekuasaannya. Ia menempatkan orang-orang sekelompoknya, Alawite, untuk menduduki posisi-posisi penting, posisi-posisi kunci.