Home > Budaya

Prasasti Kantor Ledeng yang Hilang Tertemukan

Dalam sejarahnya, Kantor Ledeng dibangun sebagai menara air atau watertoren untuk menampung air bersih yang kemudian dialirkan ke pemukiman atau rumah warga di Palembang)

Kantor Ledeng dulu dan sekarang menjadi Kantor Wali Kota Palembang. (FOTO: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjambi/)
Kantor Ledeng dulu dan sekarang menjadi Kantor Wali Kota Palembang. (FOTO: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjambi/)

Seiring dengan perjalanan masa penjajahan di Nusntara atau Indonesia, pada masa Pemerintahan Pendudukan Jepang di Palembang, Kantor Ledengan atau Balai Kota ini difungsikan sebagai Kantor Chokan, Residen yang mengatur seluruh pemerintahan di Keresidenan Palembang.

Pada masa revolusi fisik, menurut Dedi irwanto, Kantor Watertoren ini ditempati sebagai markas tentara Belanda, sedangkan Balai Kota dipindahkan ke gedung Sekolah Rendah Belanda, ELS yang berada di depan Jalan Tengkuruk. Balai Kota atau kantor wali kota ini terus ditempati sampai 1955.

Menurut Dedi Irwanto yang dosen sejarah pada FKIP Universitas Sriwijaya (Unsri), Kantor Ledeng atau Menara Air atau Watertoren telah beberapa kali berubah fungsi. Tahun 1931-1942 pada masa pendudukan Belanda berfungsi sebagai tempat penyaluran air bersih ke seluruh penjuru warga kota, sebagai Kantor Burgemeester (Walikota) dan Gemeenterads (Dewan Kota).

Tahun 1942-1945 pada masa pendudukan Jepang berfungsi sebagai Kantor Chokan (residen yang mengatur seluruh pemerintahan di Keresidenan Palembang). Tahun 1945-1955 pada masa revolusi fisik menjadi Markas tentara Belanda. Kemudian sejak 1955 - Sekarang atau masa kemerdekaan menjadi Kantor Wali Kota Palembang.

“Pada masa pemerintahan Ali Amin, ada inisiatif untuk mengembalikan kedudukan Watertoren sebagai Balai Kota. Tetapi, persoalan pengembalian kedudukan Watertoren tersebut sebagai kantor walikota bukanlah hal mudah. Setelah upaya dari Ali Amin dalam membuat gedung ini sebagai balai kota pun terlaksana dan sampai sekarang menjadi kantor Wali Kota Palembang” tulis Dedi irwanto.

Jika kini Anda berkunjung ke Kantor Ledeng maka suasana berbeda akan menyambut setiap pengunjung yang datang. Sudah tidak tempat menampung berkapasitas 1200 m3 air sudah tidak ada lagi pompa air yang mengalirkan air. Urusan air bersih untuk warga Palembang sekarang sudah ditangani Perumda Tirta Musi. Kini akan di lantai dasar gedung menara air ada Office Museum yang dilengkapi dengan berbagai koleksi menceritakan masa lalu Kantor Ledeng Palembang. (maspril aries/ d oskandar)

× Image