Home > Teknologi

Roadmap Digitalisasi Industri Hulu Migas PHR Zona 4

Langkah yang dilakukan PHR Zona 4 adalah terus memperkuat perannya sebagai pelopor dalam implementasi teknologi terkini di Sub Holding Upstream Pertamina.

Paparan materi digitalisasi indistri hulu migas. (FOTO: PHR Zona 4).
Paparan materi digitalisasi indistri hulu migas. (FOTO: PHR Zona 4).

Sementara itu Senior Manager Sub Surface Development and Planning PHR Zona 4 Reza Nur Ardianto menjelaskan, “Roadmap ini mencakup berbagai inovasi teknologi, mulai dari pengelolaan data subsurface hingga evaluasi potensi cadangan baru. Roadmap digitalisasi Zona 4 bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam validasi, integrasi, dan interpretasi data subsurface. Dengan bantuan teknologi AI-ML, engineer kami dapat menghasilkan multiple scenarios dengan cepat, memaksimalkan pengurasan cadangan, serta memetakan potensi area yang sebelumnya tidak terdeteksi”, katanya.

Maka dengan langkah ini memungkinkan PHR Zona 4 untuk meningkatkan Reserve Replacement Ratio (RRR), yang sangat penting dalam mendukung keberlanjutan cadangan migas di wilayah tersebut.

Transformasi digital di Zona 4 tidak hanya memberikan efisiensi waktu, juga dampak langsung terhadap operasional. Sejumlah teknologi inovatif yang dikelola oleh tim Well Operation, Petrophysics, dan Data Management (WOPDM) mendukung pengambilan keputusan yang lebih cepat dan efisien di lapangan.

“Teknologi Machine Learning atau ML untuk Unswept Area dan teknologi Sonic Prediction atau SOPPRED berperan penting dalam meningkatkan efisiensi operasional”, kata Jerry Devios Mamesah Manager WOPDM Zona 4.

Menurut Jerry, dengan teknologi ML Unswept Area, kami dapat mengidentifikasi dan memprioritaskan kandidat sumur untuk workover dan well intervention hanya dalam 1 hari, dibandingkan dengan 7 hari dengan metode manual. “Ini memberikan efisiensi waktu hingga 86 persen, yang langsung meningkatkan produktivitas engineer”, ujarnya.

Selain itu, teknologi SOPPRED, yang menggunakan prediksi multi-stage modular untuk parameter Pore Pressure and Fracture Gradient (PPFG), memungkinkan penghindaran drilling hazard, seperti rontokan shale pada formasi Gumai. Jerry menjelaskan, “Dengan akurasi SOPPRED, kami berhasil mengurangi waktu non-productive time atau NPT rig dari 82 jam menjadi 12 jam, yang juga menghemat sekitar 30.000 liter solar”.

× Image