Erick Thohir Siapkan Kolaborasi Mobil Listrik Unila dengan Maung Pindad
KAKI BUKIT, Bandalampung – Menteri BUMN Erick Thohir akhir pekan lalu hadir di kampus Universitas Lampung (Unila) menjadi pembicara pada seminar bertajuk “Produksi dan Akselerasi Vaksinasi.”
Pada kesempatan itu Menteri Erick Thohir diperkenalkan dengan mobil listrik yang digagas staf pengajar dan mahasiswa Unila bernama EVU 01 yang memanfaatkan bahan green composite dari daun bambu dan rami. Erick Thohir menyatakan akan mempersiapkan kolaborasi mobil listrik Unila tersebut dengan mobil Maung yang diproduksi PT Pindad untuk menjadi produksi mobil listrik Indonesia.
“Pindad sudah bisa produksi mobil dengan nama Maung tapi masih menggunakan bahan bakar bensin. Akan diupayakan apakah bisa dikerjasamakan agar Indonesia bisa membuat kendaraan sendiri,” katanya di hadapan Rektor Unila Karomani.
Unila pada 13 Januari 2022 lalu memperkenalkan dan meluncurkan mobil listrik pertama berbahan serat alami atau green composite dari daun bambu dan rami di kampus Unila. Mobil listrik tersebut bernama Electric Vehicle Unila (EVU) 01.
Menurut Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unila Asep Sukohar, proses pembuatan EVU 01 melewati waktu cukup panjang. Mobil ini dirakit menggunakan serat alam dan melibatkan banyak mahasiswa dalam penelitiannya. “Harapannya ke depan, pengembangan mobil listrik Unila tidak berhenti di sini tapi tetap berlanjut dengan menyempurnakan dan melengkapi kekurangan yang ada,” katanya.
Mobil EVU 01 memiliki spesifikasi power 3kW dengan torsi Nm dengan gear ratio 1:10 dan 1:20 memiliki berat 400kg. Mobil ini memiliki kecepatan maksimum 45 km/jam dengan jarak tempuh sekitar 100-150 km. Bodi mobil terbuat dari rami dan daun bambu sementara joknya menggunakan serat kelapa.
Penggunaan green composite membuat chasis mobil listrik menjadi ringan. Kesederhanaan rancangannya memungkinkan mobil listrik Unila dibangun melalui penyempurnaan proses produksi, dalam waktu kurang dari dua bulan.
Pembuatan prototipe mobil listrik Unila ini dipimpin langsung Martinus dosen teknik mesin Unila, dengan anggota tim lintas bidang Meizano Ardhi Muhammad (Teknik Informatika), Sri Ratna Sulistiyanti (Teknik Elektro), Akhmad Riszal (Teknik Mesin), Ahmad Yahya T.P. (Teknik Mesin), Ahmad Yonanda (Teknik Mesin), dan Gita Paramita Djausal (Administrasi Bisnis). Tim ini juga melibatkan para mahasiswa lintas jurusan dalam penelitian dan pembuatannya.
Menurut Martinus, penggunaan serat alam atau green composite membuat EVU 01 menjadi berbeda dari banyak mobil listrik yang sudah ada. “Pemilihan serat alam karena umumnya dinilai sebagai limbah oleh masyarakat dan masih terbatas pemanfaatannya. Negara kita memiliki serat alam dan luar biasa banyak namun pemanfaatannya masih terbatas,” ujarnya.
Rektor Karomani menyambut baik mobil listrik EVU 01 yang digagas oleh staf pengajar dan mahasiswa Unila lintas fakultas. “Mobil listrik ini sebetulnya menjadi komitmen dunia tentang bagaimana kita memperhatikan pemanasan global dan perubahan iklim yang begitu cepat. Semua diupayakan dengan tujuan menyelamatkan bumi. Ini adalah upaya kita semua. Dimulai dari Unila, mudah-mudahan bisa ditindaklanjuti,” katanya.
Rektor Karomani juga ingin riset green composite ke depan juga dapat diaplikasikan untuk helm, kapal, sepeda listrik, motor listrik, kendaraan otonomi (setir sendiri), kendaraan lingkungan terbatas seperti di rumah sakit (kursi roda listrik, brankar listrik).
“Mobil listrik ini sebagai prioritas penelitian oleh Universitas Lampung dapat dikembangkan untuk menjawab berbagai kebutuhan masyarakat mau pun industri,” pesannya. (maspril aries)