Ratu Dewa Birokrat Berkontestasi Menuju Kursi Wali Kota Palembang
Pasca likuidasi Deppen, otomatis institusi tersebut yang berada di daerah juga ikut bubar. Sebagai PNS Ratu Dewa pindah ke lingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel. Bagian lingkup kerjanya tidak jauh berbeda dengan saat bekerja di Kanwil Deppen masih berkaitan seputar informasi.
Sosok yang suka bermain bulu tangkis ini bekerja pada Biro Humas (Hubungan Masyarakat) Pemprov Sumsel. Ratu Dewa dikenal sosok yang cepat akrab dengan lingkungan kerjanya. Di sini dia berinteraksi dengan banyak wartawan atau jurnalis dari berbagai media massa,.
Sebagai PNS yang harus tanggap dengan informasi dan komunikasi khususnya antara wartawan dengan Gubernur Sumsel saat itu dijabat Syahrial Oesman, Ratu Dewa menjadi sosok yang mampu membuat hubungan pers dan pemerintah provinsi berjalan harmonis. Masa itu komunikasi wartawan dengan nara sumber di lingkungan Pemprov Sumsel bisa berjalan smooth karena Ratu Dewa mengerti bagaimana dunia jurnalistik berdetak dan informasi bisa tersiar luas ke masyarakat.
Ratu Dewa sudah memahami bagaimana mekanisme dalam dunia jurnalisme bergulir, sejak mahasiswa ia sudah rajin menulis opini di media massa, ia adalah aktivis mahasiswa yang rajin menuangkan gagasan dan pikirannya dalam tulisan opini ke masyarakat melalui media massa yang terbit di Palembang.
Tulisan dan pemikirannya sejak mahasiswa tersebut tersebar luas melalui dua surat kabar terbesar di Sumsel yaitu Sumatera Ekspres dan Sriwijaya Post. Juga ada di media massa lainnya. Ratu Dewa menulis tentang beragam isu atau tema yang tengah menjadi perbincangan masyarakat pada masa itu. Tulisan-tulisannya kemudian ia himpun dalam buku berjudul “Lafaz Pena Mantan Aktivis” yang terbit 2018.
Tahun 2021 terbit buku buku biografi Ratu Dewa berjudul “Ekstrasi Sebuah Doa Hj. Zalipah” yang ditulis Sri Maryati. Dalam buku banyak terangkum perjalanan dan kehidupan Ratu Dewa.
Kini Ratu Dewa sebagai mantan birokrat karir tengah meretas jalan kehidupanya menuju kursi Wali Kota Palembang melalui Pilkada serentak yang akan berlangsung 27 November 2024. Perjalanan waktu akan menjawab keinginan dari rekan ngobrol yang ingin Kota Palembang kembali dipimpin seorang birokrat atau mantan birokrat. Semoga Bro. (maspril aries)