Bahasa Jurnalistik pada Jurnalisme Migas: Pemboran atau Pengeboran
Namun ada media online yang memilih mengubah judul berita, berbeda dengan yang ada pada siaran pers. Seperti berita media online suarasumsel. id menulis judul menjadi “PHR Zona 4 Capai Target: Produksi Sumur Benuang-59 Melebihi Ekspektasi”. Berita ini ditulis jurnalis Tasmalinda.
Melalui komunikasi WA ia menjelaskan mengapa mengubah judul berita dari siaran pers tersebut? “Awalnya aku agak ragu kata ‘pemboran’ dan kata ‘stuktur’ bikin pembaca bingung Mas. ‘Kan pembaca dak seluruhnya paham apa itu stuktur sumur (teknis banget)”.
Sebagai jurnalis Tasmalinda menuliskan siaran pers tersebut dengan perspektif dari pembacanya, bukan melakukan copy paste terhadap siaran pers dari SKK Migas. Benar sekali, tidak semua pembaca surat kabar, majalah atau media online bisa mengerti dengan istilah atau kata yang beraroma teknis seperti yang banyak digunakan di industri migas.
Boleh saja wartawan atau redaktur media daring yang melakukan kesalahan membela diri atau berdalih alias ngeles bahwa berita tersebut berasal dari siaran pers. Jadi kesalahan bukan ada pada redaksi media melainkan dari pembuat atau sumber siaran pers.
Mungkin wartawan itu lupa atau memang tidak pernah belajar jurnalistik, walau pun berita tersebut adalah siaran pers bukan berarti isinya harus dikutip utuh atau sama persis tanpa melalui proses editing atau koreksi oleh wartawan/ redaktur. Jangan membela diri dengan melempar kesalahan kepada penulis siaran pers.
Dalam penulisan jurnalistik jika ditemukan kesalahan atau ketidaktepatan diksi atau kata tentu harus diperbaiki. Jika tidak mengerti masih bisa bertanya kembali ke pengirim siaran pers. Proses tersebut adalah standar menentukan berita laik siar atau tidak.
Work Over dan Well Intervention
Sebelumnya, SKK Migas Sumbagsel juga mendistribusikan siaran pers tentang sukses yang diraih Pertamina EP Prabumulih Field dengan menambah produksi minyak dari sumur GNK-82 dan GNK-071. Penambahan produksi itu berhasil setelah perusahaan plat merah itu melakukan upaya workover (work over) dan well intervention.