SKK Migas dan Eni Indonesia Berburu Migas di Cekungan Kutai
KINGDOMSRIWIJAYA – Perburuan cadangan minyak dan gas di kawasan Kalimantan segera dimulai. SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Eni Indonesia Ltd berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) bersiap melalukan survei seismik 3D mencari potensi cadangan migas baru di area terbuka Cekungan Kutai.
Survei seismik 3D ini akan menelan biaya biaya sebesar US$ 70 juta atau setara dengan Rp 1,1 triliun (kurs US$ = Rp 15.800). Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilayah Kerja SKK Migas Asnidar akhir pekan lalu menyampaikan apresiasi dan dukungannya pada rencana pelaksanaan survei lepas pantai di wilayah terbuka menggunakan nilai sisa komitmen pasti pada Wilayah Kerja Arguni I.
“Kegiatan survei ini diharapkan dapat membuka potensi sumber daya baru di Cekungan Kutai dan melahirkan calon wilayah kerja baru serta diikuti dengan investasi lanjut calon wilayah kerja melalui joint study atau pun regular tender”, kata Asnidar.
Pelaksanaan survei bersama Eni Indonesia Ltd adalah anak perusahaan Eni dari Italia ini merupakan langkah pemerintah dan SKK Migas untuk terus melakukan upaya menemukan cadangan migas baru dan meningkatkan produksi dengan mendorong peningkatan kegiatan eksplorasi, baik di dalam wilayah kerja maupun di wilayah terbuka.
Menurut Asnidar, survei di Cekungan Kutai ini untuk mendukung keberlanjutan industri hulu migas yang peranannya semakin dibutuhkan di era transisi energi serta sebagai upaya mendukung upaya peningkatan produksi migas nasional sebagaimana yang telah ditetapkan dalam long term plan (LTP).
Setelah ada keputusan Pemerintah melalui Menteri ESDM yang telah memberikan persetujuan pelaksanaan survei masif seismik 3D lepas pantai di Cekungan Kutai, Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilayah Kerja SKK Migas menggelar kick of meeting dengan Direktorat Jendral Migas Kementerian ESDM, Pusdatin Kementerian ESDM dan kontraktor pelaksana ENI Indonesia di Jakarta akhir Mei lalu. Kick of meeting menjadi momentum dimulainya pelaksanaan survei seismik 3D lepas pantai di wilayah terbuka pada Cekungan Kutai.
Bagi SKK Migas, dalam melaksanakan seismik, koordinasi dengan para pemangku kepentingan menjadi hal yang harus dituntaskan mengingat tantangan yang akan dihadapi dalam survei seismik ini tergolong kompleks yang meliputi aspek operasional seperti area survei yang sangat luas, kedalaman laut yang bervariasi, gelombang laut pada laut dalam serta tantangan aspek sosial dikarenakan area survei ini mencakup area nelayan.