Home > Literasi

Kapan Wartawan Datang ke Perpustakaan? (Artikel Hari Buku Sedunia yang Terlambat)

Wartawan datang ke perpustakaan melakukan riset berbagai data atau informasi dari buku, surat kabar atau majalah yang ada di perpustakaan.

Buku yang ditulis Benny Arnas, Udo Z Karzi dan Yurnaldi. (FOTO: Maspril Aries)
Buku yang ditulis Benny Arnas, Udo Z Karzi dan Yurnaldi. (FOTO: Maspril Aries)

Udo menulis, “Konon, jumlah penulis dan judul buku banyak sekali di negeri ini. Bikin buku pun mudah, murah, dan bisa siapa saja. Masalahnya, buku banyak itu tak mudah mendapatkan pembacanya. ... Apa pun, semoga kami tak kapok menulis buku. ... Selamat Hari Buku Sedunia 23 April 2024”.

Nal menulis sebuah catatang cukup panjang. Tulisnya: “Benar kata Pak Jakob Oetama (alm) bahwa buku adalah “Mahkota Wartawan”. Saya ketika masih mahasiswa, aktivis pers kampus, sudah menulis buku jurnalistik dan buku lainnya. Dua buku jurnalistik jadi modal dan nilai plus saat diterima bergabung dengan Kompas tahun 1995”.

Yurnaldi kemudian menulis, “Sama halnya dengan pernyataan Pak JO, pendiri Kompas, bahwa ‘Buku adalah Mahkota Wartawan’, seolah menawarkan tantangan bahwa jika wartawan ingin mendapatkan mahkota, maka tulislah buku. Jadi tak cukup hanya dengan menulis karya jurnalistik saja. Bukti mendapatkan “Mahkota” begitu sulit, dari sekitar 40.000 wartawan, sedikit sekali atau berbilang jari tangan wartawan yang menulis buku”. (Catatan lengkap bisa dibaca di FB Yurnaldi Paduka Raja).

Dari empat sahabat yang menjadi penulis tersebut, tiga diantaranya pernah berkutat sebagai wartawan. Gol A Gong pernah bergabung dengan Majalah Hai dan media lainnya. Udo Z Karzi memulai karirnya sebagai wartawan sejak mahasiswa di Fisip Universitas Lampung sebagai aktivis pers mahasiswa Surat Kabar Mahasiswa (SKM) Teknokra.

Sedangkan Yurnaldi yang pernah bergabung sebagai wartawan Kompas juga memulai kebiasaannya menulis sejak mahasiswa saat bergabung di SKM Ganto IKIP Padang sekarang Universitas Negeri Padang (UNP).

Dari tiga sahabat yang menjadi wartawan tersebut, selain melakukan liputan ke lapangan pulang ke kantor redaksi untuk menulis berita, juga mendatangi perpustakaan. Wartawan selain harus dekat dengan nara sumber, ternyata juga harus akrab dengan perpustakaan. Selain perpustakaan umum, di setiap perusahaan media massa memiliki perpustakaan atau dokumentasi.

Kapan mereka atau sahabat wartawan itu datang ke perpustakaan? Mereka akan datang setiap saat, mungkin setiap hari. Apa lagi jika akan atau sedang menulis artikel, maka wartawan datang ke perpustakaan melakukan riset berbagai data atau informasi dari buku, surat kabar atau majalah yang ada di perpustakaan.

× Image