---

Novel Biografi

Ada banyak novel biografi lahir dari bumi Nusantara, dari banyak penulis yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia. Salah satunya, dari novelis dan wartawan Khairul Jasmi yang telah melahirkan banyak buku novel biografi. Untuk menjadi penulis yang karyanya menasional, tersebar ke seluruh Indonesia tak perlu “hijrah” ke Jakarta. KJ membuktikannya, dengan tetap tinggal di Padang, KJ melahirkan novel-novel biorafi.

Nah, novel biografi itu, apa sama seperti novel-novel yang pernah lahir pada masa Pujangga Baru yang disebut sebagai roman? Novel dan roman satu rumpun sebagai karya prosa. Atau sama seperti novel-novel remaja yang menjamur, ada yang menyebut sebagai novel teenlit.

Untuk menjawab pertanyaan, apa itu novel biografi? Jawabannya perlu merujuk pada referensi yang akademis. Ini bukan sok ilmiah, melainkan agar jawabannya tidak ngawur. Novel biografi dua kata yang terdiri dari “novel” (sastra/ fiksi) dan “biografi” (nonsastra/ non fiksi).

Eva Khofiyana, Suyitno, dan Kundharu Saddhono dalam penelitiannya berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Membaca Biografi di SMA Melalui Analisis Novel Biografi Sepatu Dahlan” (2014) menyebutkan, novel biografi merupakan karya faksi atau fakta fiksi sehingga karya diciptakan berdasarkan fakta melalui wawacara dan pengamatan. Meskipun demikian, imajinasi pengarang pun tetap tidak dapat dihindarkan.

Unsur imajinatif dalam novel biografi menjadikan biografi seorang tokoh dalam bentuk novel lebih hidup dan menyenangkan untuk dinikmati oleh siapa saja. Novel biografi memberi warna baru dalam bahan ajar kegiatan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, khususnya kompetensi membaca biografi.

Kehadiran novel biografi dari banyak di Indonesia selain memperkaya khazanah literasi juga membuat membaca sejarah atau biografi mengenai seseorang seperti seorang pahlawan HR Rasuna Said lebih menarik dan enak dibaca sekaligus mudah dipahami karena bahasa yang digunakan dalam novel biografi lebih hidup.

Mengutip Prof. Riris K. Toha Sarumpaet dalam buku “Pedoman Penelitian Sastra Anak” (2010), umumnya, buku biografi untuk anak disampaikan dalam bentuk fiksi . Artinya, buku itu bersumber dari penelitian yang mendalam. Namun beberapa fakta penting disampaikan secara dramatik kadang lengkap dengan dialog.