Di Thaif: Mi Segera Ada Jual di Sini !!
KAKI BUKIT – Dalam perjalanan ke Thaif dari Mekkah pada awal Oktober 2023, saat singgah di sebuah restoran di situ menjual berbagai menu makanan. Karena mereka tahu yang datang adalah “tamu” dari Indonesia, pelayan restoran pun menawarkan. “Ada mi segera”, kata seorang pelayan dengan bahasa Indonesia yang kurang lancar.
Karena belum terasa lapar, tawaran itu ditolak. Di sudut dinding restoran tersebut tertulis “Mi Segera Ada Jual di Sini !!”. Pertanyaan pun terlintas dibenak, “Mengapa mereka memberi nama mi segera?” Jawabannya hanya bisa menduga-duga saja. Kalau di Indonesia lebih akrab dengan sebutan “popmie” atau “mi cup” untuk membedakannya dengan mi instan yang harus dimasak dahulu, butuh proses.
Sementara popmie hanya membutuhkan air panas, kemudian dituangkan ke dalam wadahnya, tunggu beberapa saat, sudah bisa dimantap. Mungkin karena proses yang cepat itu mereka memberi nama “Mi Segera.”
Dicari di Indonesia dijamin tidak ada namanya “Mi Segera”. Padahal yang namanya popmie sebagai produk yang berasal dari Indonesia sudah dikenal sejak lama, dan mudah dicari. Di Mekkah dan Madinah, ketika berada di sebuah kedai, jika memesan Popmie maka pelayan sudah tahu, mereka akan membuatkan mie cup yang diproduksi perusahaan Indonesia makan dari Indonesia.
Untuk harganya jualnya beragam, ada yang jual dengan harga 5 riyal (SR5) mata uang Saudi Arabia. Jika di-kurs ke mata uang Indonesia Rupiah harganya sekitar Rp20.000 – Rp25.000/ cup. Kalau harga semangkok bakso di Mekkah dan Madinah adalah SR20 atau sekitar Rp80.000.
Popmie atau mi dengan kemasan cup yang memiliki beragam nama sudah lama merambah pasar di kawasan Timur Tengah. Bisa dijumpai di Saudi Arabia sampai ke Irak dan juga Mesir. Popmie di negara-negara tersebut sudah menggunakan label dengan aksara Arab.
Tapi di Thaif restoran tersebut menjual mie cup bukan dari mereka yang sudah terkenal melainkan merek pesaingnya. Sepertinya mi yang dijual diekspor langsung dari Indonesia bukan dibuat di negara tersebut. Di bagian luarnya masih tertulis “Mi Cup,” “Mi Goreng” dan “Soto Mi”.
Kemudahan mendapatkan popmie atau mi cup bukan hanya di Jazirah Arab. Saat tiba di Turkiye, di Istanbul juga banyak dijajakan di kota yang dibelah Selat Bhoporus. Di kota ini ada trem yang melintas dengan iklan berjalan produk Indomie.
Sampai di Bursa yang berjarak sekitar 160 km dari Istanbul. Popmie juga ditawarkan saat berada Sultanhani yang berjarak hampir 700 km dari Istanbul. Di Turki popmie yang dijual kemasannya tak berbeda dengan yang ada di Indonesia atau di Timur Tengah. Harganya di mini market yang ada di Istanbul dijual 15 TL (Turki Lira). Di Sultanhani harganya menjadi 40 TL.
Hanya yang membedakan popmie yang dijual di negara Erdogan ini ada tulisan atau keterangan pada jenis rasanya. Tulisan atau merek dagang “Indomie” yang khas masih tercantum. Untuk yang rasa ayam atau chicken flavour tertulis “Tavuk Haromah” dan rasa kari atau curry flavour tertulis “Kori Aromah”.
Popmie yang ada di Timur Tengah sampai ke Mesir dan Turkiye bukan diproduksi dari pabrik yang ada di Indonesia alias diekspor dalam kemasan dari Indonesia, melainkan ada pabriknya di negara-negara tersebut. Ini terlihat dari label nama pabrik yang memproduksinya.
Indomie atau popmie adalah kuliner instan Indonesia yang sudah mendunia. Walau ada beberapa rasa jika dicicip oleh lidah orang Indonesia, ada yang sedikit berbeda. Mungkin saja pabrik di negara tersebut menyesuaikan rasa dengan selera penduduk setempat.
Indomie kini telah melakukan ekspansi sampai ke Eropa, Amerika, Australia dan Afrika. Laman resmi menyebutkan pabrik Indomie sudah ada di Australia, Kanada, Kroasia, Mesir, Hongkong, Malaysia, Kenya, Maroko, Belanda, Selandia Baru, Nigeria, Saudi Arabia, Korea Selatan dan Irak.
Dari semua negara tersebut, pabrik Indomie tertua ada di Saudi Arabia. Indomie di negara ini hadir tahun 1986. Indomie memiliki pabrik yang beroperasi di Jeddah Industrial City dan di Dammam.