Batik Kujur dari Muara Enim Go Internasional to New York
KAKI BUKIT – Ada banyak kain dari Sumatera Selatan (Sumsel) yang terkenal adalah kain songket Palembang yang disebut sebagai ratu segala kain. Selain songket dari Sumsel juga dikenal kain jumputan dan kain batik, diantaranya ada kain Gambo dari Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dan kain batik atau Batik Durian dari Kota Lubuklinggau. Dua kain terakhir ini sudah go internasional.
Kini dari Sumsel ada satu jenis kain lagi yang bernama “Batik Kujur” yang juga sudah go internasional. Bati kujur bangkit dan dikenal masyarakat berkat sentuhan Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) dari PT Bukit Asam (PTBA) Tbk. Batik Kujur sukses bertransformasi menjadi gaun yang tampil pada New York Indonesia Fashion Week yang berlangsung Februari 2023 di atas kapal pesiar Pier 36 Cruise Ship 299, South Street New York, Amerika Serikat (AS).
Apollonius Andwie Corporate Secretary PTBA menjelaskan, pada New York Indonesia Fashion Week 2023 bekerja sama dengan Indonesia Fashion and Art Festival (IFAF) membawa desain fashion dari batik kujur oleh salah seorang desainer Indonesia. “Batik kujur tampil fashion show bergengsi tersebut hasil kerja sama PTBA dengan desainer Indonesia asal Tanjung Enim, Eva Yasul,” katanya.
Ada enam koleksi busana perempuan dari batik kujur yang ditampilkan pada New York Indonesia Fashion Week. Motif-motif yang menjadi ciri khas batik kujur adalah kujur, kopi, rumah tengkiang, bunga tanjung yang semuanya memiliki filosofi tersendiri. Menurut Apollonius, kujur merupakan senjata tradisional berupa tombak yang terbungkus bambu peninggalan Puyang Pelawe, pendiri Tanjung Enim pada abad ke-14.
Batik kujur tampil pada peragaan fashion di New York tersebut merupakan upaya PTBA mendorong kearifan lokal go international. Busana berbahan batik koleksi rancangan Eva Yasul berasal dari karya para pengrajin lokal binaan PTBA yang memenangkan Lomba Membuat Karya Batik Khas Tanjung Enim pada akhir 2022. Di New York Indonesia Fashion Week 2023, desainer Eva Yasul mengusung tema “The Vibrant of Batik Kujur Puyang Pelawe.”
“Batik Kujur merupakan kearifan lokal Sumatera Selatan yang perlu dilestarikan. Kami merasa bangga dapat mempromosikan batik Kujur agar lebih dikenal lebih luas hingga ke mancanegara. Kepada Bukit Asam terima kasih yang telah membina pengrajin Batik Kujur untuk melestarikan budaya daerah," kata Eva.
SIBA Batik Kujur
PTBA mendukung pengembangan batik kujur melalui pembentukan Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Batik Kujur. Sampai 2022 lalu sudah terdapat 12 kelompok SIBA Batik Kujur dengan total anggota 35 pengrajin. Para pengrajin yang diberdayakan dalam kelompok SIBA Batik Kujur ini adalah ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Tanjung Enim, khususnya Dusun Tanjung.
“Ini salah satu upaya PTBA sebagai BUMN ikut melestarikan budaya daerah sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya untuk para pengrajin batik melalui program pengembangan dan pemberdayaan,” ujar Apollonius Andwie.