26 Ilir dari Kampung Kasur Lihab ke Kampung Pempek
KAKI BUKIT – Pergerakan arus balik Lebaran 2023 sudah bergerak. Senin (24/4) di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II belum terlihat pergerakan penumpang arus balik, masih terlihat normal. Kondisi sebaliknya terlihat di halaman parkir toko penjual pempek yang tersebar pada beberapa tempat di kota Palembang.
Salah satunya terlihat pada salah satu sisi ruas Jalan Merdeka yang ramai oleh kendaraan parkir, tepatnya di depan Jalan Mujahidin kawasan 26 Ilir. Jalan ini lebih dikenal sebagai “Kampung Pempek 26 Ilir.” Berbagai jenis kendaraan dengan berbagai plat nomor polisi asal luar Sumatera Selatan (Sumsel) parkir berjajar menyerong.
Sejak hari pertama lebaran toko atau warung pempek yang ada di kawasan itu sudah buka menawarkan aneka menu pempek yang bisa dimakan di tempat atau untuk dibawa pulang sebagai bingkisan lebaran pada saat arus balik.
Sebelumnya pada bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri 1444 H menurut para pemilik warung pempek, mereka sudah mendapat order pembelian pempek yang datang langsung ke warung atau melalui penjualan online.
“Sebelum lebaran kami sudah mengirim pesanan pempek sebagian besar ke Jakarta dan sekitarnya, ada juga yang sampai minta dikirim ke Surabaya,” ujar seorang pemilik warung di pempek di Jalan Mujahidin.
Di sepanjang jalan ini ada beragam nama toko pempek, ada Pempek Edy, Pempek Lala, Pempek Cek Ida, Pempek Hesty, dan lainnya. Warung-warung ini menjual pempek beragam jenis. Ada pempek telur, pempek adaan, pempek kulit, pempek tahu, pempek lenjer besar dan kecil. Juga ada menjual model, tekwan dan es kacang merah.
Jika makan di tempat harga satuannya berkisar dari Rp1.000 – Rp1.500 per buah. Untuk pempek pesanan mereka menawarkan paket pempek aneka jenis dengan harga beragam dari paket Rp50.000 sampai Rp200.000 atau lebih, tergantung jumlah pesanan konsumen. Juga mereka menyediakan pempek yang sudah dibekukan atau frozen.
Pelayanan penjualan pempek di Kampung Pempek 26 Ilir juga sudah terkena sentuhan digital. Pembayaran bisa dengan non tunai juga sudah bisa dibeli online dari berbagai aplikasi toko online. Toko pempek di sini buka sampai malam hari, sejak pukul 08.00 sampai 21.00 WIB.
Selain sentuhan marketing digital untuk distribusi pesanan paket pempek, juga bisa dari toko atau warung pempek tersebut karena mereka menjalin kerjasama dengan dengan banyak jasa ekspedisi atau pengiriman paket.
Menurut Kartini Sekretaris Asosiasi Pengusaha Pempek (Asppek) Palembang, jasa ekspedisi juga menawarkan tarif ongkos kirim (ongkir) yang relatif murah. Khusus pengiriman pempek tujuan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) ada yang hanya Rp5.000/ kg dari tarif normal Rp10.000/ kg pada Ramadan lalu.
Kasur Lihab
Dari banyak kedai dan resto yang menjajakan pempek di seputar Palembang dengan merek beragam, salah satunya berada di kawasan Jalan Mujahidin atau ada yang kerap menyebut Kampung 26 Ilir yang letaknya tak jauh dari kantor Wali Kota Palembang yang terletak di Jalan Merdeka.
Palembang dengan landmark Jembatan Ampera identik dengan kuliner pempek sebagai penganan khas ibu kota Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Alkisah mengenai sejarah pempek sendiri ada beberapa versi. Namun pempek kini berkembang menjadi komoditi ekonomi penting di Palembang karena disebut ada ratusan kilogram bahkan sampai di atas satu ton pempek dikirim ke luar kota Palembang setiap harinya.
Pempek Palembang sudah mampu menembus pasar di negara-negara Asean. Kuliner khas Palembang dikirim seperti ke Singapura, Malaysia dan Thailand. PT Pos sebagai perusahaan ekspedisi pengirim pada 2013 – 2-14 pernah mengirim pempek dari Palembang ke berbagai daerah mencapai 1,4 ton pempek.
Pempek walau ada daerah lain mengklaim sebagai asal-usul pempek, namun tetap saja banyak orang mengakui pempek adalah makanan khas Palembang dan sudah sangat terkenal sejak zaman dulu. Pempek sudah identik sebagai makanan khas “Wong Kito.” Daerah atau kota lain silahkan klaim pempek sebagai miliknya, tapi di mana pun berada nama jualan atau mereknya tetap “Pempek Palembang.”