Dosen UIN Raden Fatah Ceramah Subuh di Masjid IMAAM Center Washington DC
KAKI BUKIT, Washington, DC – Delegasi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang dalam lawatannya ke Amerika Serikat berkesempatan bertemu dengan komunitas muslim yang ada di ibu kota negara adi daya tersebut.
Delegasi yang dipimpin Rektor UIN Nyayu Khodijah berkesempatan bersilaturahmi dan diskusi dengan warga negara Indonesia yang tinggal di Washington dan tergabung dalam Indonesian Muslim Ascociation in America (IMAAM).
Menurut Yenrizal Wakil Dekan I Fisip UIN Raden Fatah melalui pesan WhatsApp menceritakan, sebelum meninggalkan Washington DC menuju New York, dosen Muhammad Adil yang juga Wakil Rektor I UIN Raden Fatah didaulat berceramah usai salat subuh dalam acara Embun Pagi di IMAAM Center.
“Alhamdulillah saya dipercaya untuk menyampaikan khotbah dalam acara ceramah Embun Pagi hari ini. Ini merupakan amanah penting mengingat muslim di AS adalah kelompok minoritas, dan saya dipercaya untuk berbagi pengetahuan,” kata Adil seperti disampaikan Yenrizal, Senin (25/7).
Menurut Adil, kehadirannya berceramah di Masjid IMAAM Centre yang terletak di Georgia Avenue, Silver Spring, Maryland, Washington DC tersebut tidak terlepas dari undangan Presiden IMAAM. “Kehadiran narasumber dari Indonesia semakin menguatkan makna tentang bagaimana Islam yang baik dan benar, sekaligus terlaksananya kegiatan pengabdian masyakat bertaraf internasional,” ujarnya.
Wakil Rektor I UIN Raden Fatah tersebut menyampaikan tema khotbahnya tentang cinta dengan penekanan pada perwujudan rasa cinta kepada semua makhluk. “Islam menegaskan untuk selalu memandang kecintaan kepada semua makhluk adalah yang paling utama. Sejarah panjang Islam adalah sejarah kecintaan dan penghargaan kepada semua yang ada dimuka bumi. Ini yang harus kita jadikan teladan bersama,” katanya.
Kepada sekitar 200 orang WNI komunitas muslim di Amerika Serikat yang hadir, Adil menjelaskan bahwa Islam tidaklah muncul begitu saja seperti yang sekarang ini ataupun seperti masa Rasulullah semata. Islam adalah sejarah panjang yang berulang dan menunjukkan banyaknya perjuangan serta pengorbanan yang harus dilakukan para nabi.
“Kita bisa lihat dari bagaimana Nabi Ibrahim yang harus berjuang dengan berpindah-pindah ke banyak tempat, sampai kemudian ke Mekkah. Hal yang paling menonjol adalah perjuangan Nabi Ibrahim AS adalah menyadarkan manusia yang menyembah berhala, bulan bintang dan menuhankan manusia. Nabi Ibrahim ternyata tidak bisa mewujudkan hal itu secara maksimal. Sampai kepada Nabi Muhammad pun diawali dengan perjuangan menyadarkan manusia menyembah berhala di kawasan Mekkah,”
Usai ceramah subuh di IMAAM Center dilanjutkan dengan sarapan pagi bersama dengan keluarga besar warga Indonesia yang berada di Amerika Serikat dengan menu Indonesia.
Sementara itu Arif Mustofa Presiden IMAAM saat menyambut dengan menyampaikan selamat datang mengatakan, “Dengan senang hati kami menerima kunjungan teman-teman dari UIN Raden Fatah. Kami sudah siapkan makan siang bersama, dan insyallah kami mohon kesediaannya untuk bisa mengisi materi dalam program Embun Pagi besok sehabis salat subu,” ujarnya.
Arif Mustofa menjelaskan bahwa Masjid IMAAM Center merupakan masjid yang didirikan oleh Pemerintah Indonesia masa Presiden Susilo Bambang Yudoyono. “Sudah lama keinginan kita untuk membangun masjid, karena di sini belum ada. Komunitas muslim bertambah banyak, dan kita juga butuh tempat bukan sekedar ibadah, tapi kegiatan sosial kemasyarakatan juga. Alhamdulillah setelah diusulkan ke Dino Patti Jalal (Dubes RI di AS saat itu), usulan itu disambut baik dan kemudian diteruskan ke Wakil Menteri Agama Nazaruddin Umar. Beliau juga sangat setuju dan diteruskanlah ke Presiden SBY lalu pada 2014 diresmikan,” ujarnya.
Di masjid yang sebelumnya,adalah gereja yang dibeli oleh komunitas Indonesia di Amerika Serikat dan bantuan Pemerintah Indonesia sebesar 3 juta dolar AS, sekarang difungsikan menjadi masjid. Sebelum dibeli pada Juni 2014, bangunan ini adalah gereja First Baptist Church Montgomery Maryland.
Di Masjid IMAAM Center pada Oktober 2015 pernah salat bersama warga negara Indonesia di Amerika Serikat. Kemudian April 2016 saat menghadiri Konfrensi Tingkat Tinggi Keamanan Nuklir (NSS) di Washington Wakil Presiden Jusuf Kalla mengunjungi Masjid IMAAM Center.
Menurut Jusuf Kalla, masjid IMAAM Center menjadi semacam wajah Islam alternatif di Amerika Serikat. Selama ini masyarakat Amerika melihat Islam identik dengan Arab dan Timur Tengah. Padahal Islam juga memiliki identitas sejarahnya sendiri di Indonesia.
“Sebagian orang kenal Islam itu identik dengan Arab dan Timur Tengah. Apalagi jika dihubungkan dengan isu terorisme. Padahal Islam di negara kita moderat dan rahmatan lil alamin,” katanya waktu itu. (maspril aries)