Premier Oil Sukses Temukan Cadangan Migas di Blok Andaman II
KAKI BUKIT, Jakarta – Sektor bisnis hulu migas masih menggiurkan. Ini dibuktikan dengan penemuan cadangan migas di Blok Andaman II, 150 km lepas pantai Aceh oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) asal Inggris Premier Oil Andaman Ltd.
Penemuan ini adalah upaya dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendorong penemuan cadangan migas di Indonesia menuai hasil.
Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara dalam keterangan resmi SKK Migas menyampaikan apresiasi kepada jajarannya dan Premier Oil atas kerja keras dan sinergi yang dilakukan sehingga berhasil ditemukan cadangan minyak dan gas bumi di Blok Andaman II
“Atas nama SKK Migas, kami memberikan apresiasi atas penemuan cadangan migas di Blok Andaman II yang dioperasikan oleh KKKS Premier Oil. Penemuan ini kabar gembira bagi Premier Oil sebagai operator juga bagi industri hulu migas karena akan memberikan kontribusi bagi upaya pencapaian target 2030 yaitu produksi minyak 1 juta BOPD dan gas 12 miliar kaki kubik feet per hari,” kata Benny Lubiantara, Selasa (12/7).
Premier Oil operator Blok Andaman II sukses menemukan cadangan minyak dan gas bumi lepas pantai Aceh tersebut setelah KKKS tersebut menyelesaikan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1 pada kedalaman air 4.245 kaki. Sumur di bor secara vertikal total pada kedalaman 13.818 kaki di bawah laut.
Berdasarkan pengujian, sumur mengalirkan gas sebesar 27 juta kaki kubik perhari (MMSCFD) dan 1.884 barel kondensat per hari (BOPD). Selanjutnya Premier Oil Andaman Ltd akan segera melakukan studi evaluasi post drill untuk menentukan langkah eksplorasi selanjutnya dalam usaha mengkomersialisasikan penemuan ini di lepas pantai cekungan Sumatera Utara tersebut.
Menurut Benny, membaiknya harga minyak dunia akhir 2021 lalu disikapi SKK Migas dan KKKS untuk melakukan program kerja yang lebih agresif dan masif, termasuk program pengeboran sumur eksplorasi. “Komitmen pengeboran eksplorasi yang lebih masif terlihat dari program pengeboran sumur eksplorasi di tahun 2022 yang mencapai 42 sumur atau lebih tinggi dibandingkan realisasi pengeboran sumur eksplorasi tahun 2021 yang sebanyak 28 sumur,” ujarnya.
Deputi Perencanaan SKK Migas menjelaskan, SKK Migas masa mendatang akan mendorong Premier Oil untuk melakukan pengeboran di struktur lain di Blok Andaman yang memiliki sejumlah struktur serupa.
“Setelah penemuan dari pengeboran sumur Timpan-1 yang dilakukan pada satu struktur, Premier Oil melaporkan akan fokus pada struktur-struktur di area barat yang memiliki play yang sama dengan yang discovery sekarang. Ini kabar yang menggembirakan, dan optimis ke depannya akan ditemukan lagi cadangan migas di blok ini,” katanya.
SKK Migas menurut Benny juga mendorong Premier Oil untuk kembali melakukan investasi di blok ini, agar dapat ditemukan discovery dimasa mendatang. “Blok Andaman dekat dengan infrastruktur migas sehingga setiap penemuan di blok ini akan lebih cepat untuk dapat dilakukan komersialisasi. Mudah-mudahan kedepannya dapat menghidupkan kembali infrastruktur migas di Arun Aceh,” ujarnya.
Penemuan oleh KKKS Premier Oil yang merupakan anak usaha Harbour Energy, salah satu perusahaan migas dunia negara Inggris yang memiliki participating interest sebesar 40 persen sekaligus menjadi operator, BP 30 persen dan Mubadala Petroleum 30 persen ini menunjukkan bahwa potensi hulu migas di Indonesia masih menarik bagi investor asing. (maspril aries)